Genshin Impact Killer? Apa yang Dibawa Game Open World RPG Terbaru di 2025

Genshin Impact Killer? Apa yang Dibawa Game Open World RPG Terbaru di 2025 – Genshin Impact, sejak dirilis oleh HoYoverse, telah menetapkan standar tinggi di genre open world action RPG di platform mobile dan multibasa (cross-platform). Visual animenya, gacha system-nya, sistem element-resonance dalam pertarungan, karakter-karakternya yang beragam, serta update konten berkala membuatnya sangat populer. Namun dengan makin berkembangnya industri game, muncul banyak pertanyaan: adakah game yang benar-benar mampu menggoyahkan posisi Genshin Impact sebagai raja di genre ini? Apakah ada kandidat “Genshin Killer” yang muncul di 2025?

Pada tahun 2025, muncul berbagai open world RPG baru & update besar yang mendekati atau menjanjikan alternatif kuat bagi fans Genshin. Di bawah ini kita akan mengulas beberapa game & fitur baru, apa kelebihan & kekurangannya dibanding Genshin, dan secara keseluruhan: seberapa mungkin mereka bisa menjadi “pembunuh Genshin Impact”.


Kandidat-Kandidat Terbaru & Fitur Unggulan yang Bisa Menyaingi Genshin

Berikut ini beberapa game baru atau yang update besarnya dirilis di 2025, yang sering disebut-sebut sebagai calon rival / alternatif Genshin Impact:


Tainted Grail: The Fall of Avalon

  • Genre: Open world action RPG dengan tema fantasi gelap, mitologi Arthurian. (Wikipedia)
  • Platform: Windows, PlayStation 5, Xbox Series X/S. (Wikipedia)
  • Fitur utama:
    • Dunia terbuka yang dibagi ke dalam beberapa zona besar, tiap zona punya atmosfer & tantangan sendiri. (PC Gamer)
    • Jalan cerita utama sekitar 25 jam, total playtime bisa mencapai 50-70 jam jika pemain ingin menjelajah, melakukan side-quest, dan eksplorasi penuh. (Wikipedia)
    • Sistem kustomisasi karakter dan build karakter yang cukup dalam: pilihan kelas, skill tree, gear yang bisa disesuaikan. (PC Gamer)
    • Kelemahan: ada beberapa bug visual, model karakter yang kadang terlihat kurang ekspresif, dan repetisi di area seperti gua. (Wikipedia)

Kingdom Come: Deliverance II

  • Genre: Open world action RPG dengan perspektif orang pertama (first-person) dan setting sejarah (medieval) yang lebih grounded / realistis. (Wikipedia)
  • Rilis: Februari 2025 untuk PC, PS5, XBox SX. (Wikipedia)
  • Kekuatan dibanding Genshin:
    • Fokus pada realisme dunia: sistem tempur, manaiknya karakter, dampak pilihan moral dan sosial (politik / dampak historis) cenderung lebih berat daripada banyak game gacha yang lebih fantastis. (Wikipedia)
    • Visual dan lingkungan yang detail, atmosfer abad pertengahan Eropa, dan immersi sejarah sebagai daya tarik utama.
  • Keterbatasan:
    • Karena berada di ujung realisme, mungkin bagi sebagian pemain yang menyukai fantasi dan elemen supernatural (seperti elemen, karakter anime) akan kurang menarik.
    • Kurang unsur “koleksi karakter / gacha” yang merupakan bagian besar dari daya tarik Genshin.

Of Ash and Steel

  • Genre: Open world action RPG dengan elemen “low fantasy”, magis ringan, campuran pedang dan busur. (Wikipedia)
  • Platform: terutama Windows, kemungkinan untuk GOG / Steam. (Wikipedia)
  • Fitur menarik:
    • Tidak menggunakan sistem marker/map yang terlalu memandu, agar pemain lebih banyak menjelajah secara natural dan menemukan dunia secara langsung. (Wikipedia)
    • Kustomisasi kemampuan (abilities) yang memengaruhi bagaimana NPC melihat karakter Anda. Ini menambah dimensi sosial / respon dunia terhadap tindakan pemain. (Wikipedia)
  • Potensi kekurangan:
    • Karena indie dan tim pengembang lebih kecil, kemungkinan grafik / polish teknis mungkin belum sebanding dengan rangkaian konten besar seperti Genshin.
    • Skala dunia dan budget pemasaran mungkin tidak sebesar game AAA, membuat daya tarik awal lebih kecil.

Wuthering Waves

  • Sering dianggap sebagai alternatif paling mirip dengan Genshin. (ENEBA)
  • Kelebihan:
    • Visual anime yang menarik, karakter‐swapping combat, eksplorasi open world, event karakter & konten secara berkala. (ENEBA)
    • Beberapa sistem inovatif: misalnya kemampuan traversal (memanjat, grappling hook, wall-run) yang memberikan mobilitas lebih dibanding banyak game gacha lainnya. (au.lifestyle.yahoo.com)
    • Lebih “friendly” terhadap pemain gratis (f2p), dengan drop rate & event yang dianggap lebih adil oleh sebagian komunitas. (ENEBA)
  • Keterbatasan:
    • Meskipun mendekati, skala konten masih lebih kecil dan event tidak selalu sebesar update Genshin.
    • Narasi / cerita utama kadang dianggap kurang kuat dibanding Genshin yang punya tim besar untuk cerita & lore.
    • Monetisasi dan retensi jangka panjang menjadi pertanyaan: apakah cukup konten, balancing & update rutin untuk mempertahankan pemain lama.

Apa yang Membuat Genshin Impact Sulit Digantikan

Untuk memahami seberapa mungkin suatu game menjadi “Genshin Killer,” kita perlu melihat elemen-elemen apa yang telah menjadikan Genshin sangat populer, dan seberapa besar calon pesaing berhasil meniru atau melampauinya.

  1. Skala Konten dan Update Berkala
    Genshin sering mengeluarkan update baru (region, karakter, event) secara rutin. Update seperti festival, banner karakter, sistem baru, sampai event kolaborasi, menjaga pemain tidak cepat bosan. Game alternatif harus punya cadangan konten dan roadmap yang kuat agar pemain tetap engaged.
  2. Karakter & Collectability
    Salah satu daya tarik besar Genshin adalah karakter yang beragam, unik, dengan desain yang menarik, serta kombinasi elemen dan senjata yang menghasilkan gameplay berbeda. Fitur gacha juga memainkan peran besar. Game yang tidak menawarkan sistem karakter / collector mungkin kehilangan sebagian besar audiensnya.
  3. Pengalaman Multiplayer / Sosial + Cross-Platform
    Genshin menyediakan cross-platform play antara PC, mobile, konsol, sinkronisasi data. Bagi banyak pemain, bisa lanjut game di perangkat berbeda dan bermain bersama teman itu penting.
  4. Estetika & Grafis + Musik & Atmosfer
    Visual anime/fantasi yang indah, soundtrack yang mendalam, atmosfer yang immersive — hal-hal seperti ini bukan hanya “tambahan”, melainkan inti dari apa yang membuat pemain merasa terhubung ke dunia game.
  5. Stabilitas Teks, Teknis, dan Jadwal Pelayanan Pelanggan
    Bug, optimization, performa di perangkat berbeda sangat memengaruhi pengalaman. Komitmen developer dalam dukungan teknis dan layanan pemain juga sangat menentukan apakah pemain bertahan jangka panjang.

Seberapa Dekat Calon Game Baru Bisa Menjadi “Genshin Killer”?

Berdasarkan apa yang sudah keluar sekarang & diumumkan, berikut analisis: apakah salah satu atau beberapa game di atas benar‐benar punya peluang menggantikan Genshin Impact dalam arti “lebih disukai sebagian besar pemain Genshin”?

Calon Game Kekuatan Utama Kelemahan yang Perlu Diatasi Apakah Bisa Menjadi Genshin Killer?
Tainted Grail: The Fall of Avalon Cerita epik, dunia cukup luas, variasi kelas dan eksplorasi yang dalam. Bug & polish, karakter & ekspresi kurang kuat, fitur‐koleksi karakter ala gacha kurang. Potensi tinggi untuk pemain yang suka dark fantasy & RPG tradisional, tapi mungkin tidak dalam konteks pasar gacha besar.
Kingdom Come: Deliverance II Realisme, sejarah, immersif, pilihan moral kuat. Kurang fantasi, tidak seanime visual Genshin, tidak ada elemen koleksi karakter/gacha yang menarik khalayak gacha. Bisa menarik segmen yang berbeda, tapi sulit menggoyahkan dominasi Genshin di genre “fantasy anime gacha”.
Of Ash and Steel Eksplorasi alami, open world, elemen kebebasan tanpa terlalu diarahkan. Skala & finishing mungkin tidak di level AAA, visibilitas & pemasaran juga lebih kecil. Bisa jadi alternatif menarik bagi pemain yang bosan dengan gacha, tetapi butuh waktu dan komitmen konten besar.
Wuthering Waves Sangat mendekati dari aspek gameplay & estetika gacha + mobilitas, traversal. F2P friendly. Perlu konsistensi update, lore & cerita yang kuat, layanan pemain, monetisasi yang seimbang. Pesaing yang paling mungkin “menggoyangkan” posisi Genshin, terutama jika terus ditingkatkan & mendapatkan basis pemain loyal.

Kesimpulan

Genshin Impact tetap menjadi standar tinggi dalam genre open world RPG gacha-fantasy. Tidak mudah sekali digantikan, mengingat skala konten, basis pemainnya, estetika & budaya di sekitarnya, dan sistem monetisasinya yang sudah matang.

Tapi tahun 2025 menunjukkan bahwa persaingan mulai nyata. Game-game seperti Wuthering Waves, Tainted Grail: The Fall of Avalon, Kingdom Come: Deliverance II, dan Of Ash and Steel membawa berbagai pendekatan yang fresh — entah dari sisi cerita, estetika, sistem permainan, maupun arah monetisasi & eksplorasi dunia. Beberapa di antaranya mungkin tidak langsung “menghancurkan” (killer) Genshin Impact, tetapi mereka mampu menawarkan alternatif kuat terutama bagi pemain yang bosan dengan sistem gacha tradisional, atau penggemar RPG dengan atmosfer yang lebih gelap dan realistis.

Seandainya satu dari game-calon tersebut mampu:

  • Menyediakan update konten rutin dengan kualitas tinggi,
  • Menawarkan aspek koleksi karakter / elemen-unik yang membuat pemain “tertarik untuk kumpulkan”,
  • Menyajikan dunia yang estetis + atmosfer kuat,
  • Memberikan pengalaman cross-platform & sosial,
  • Dan menjaga stabilitas teknis serta layanan pelanggan yang baik,

… maka sangat mungkin bahwa game tersebut bisa mendapat predikat “Genshin Killer” di konteks tertentu atau komunitas tertentu.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top